Crema Pada Espresso

By Bayu Pratama N.
Jan 19, 2022
Halo! Selamat datang di Blog Indonesia Coffee Academy!

Teman-teman Coffee Enthusiasts pasti sudah cukup familier dengan Espresso. Biasanya kita menemukan espresso tertulis di paling atas pada menu coffeeshop / cafe kesayangan temana-teman, ukuran yang paling kecil diantara minuman lain, tetapi dengan rasa yang strong! Fakta terakhir cukup mengejutkan ya? Tetapi itulah kenyataannya. 

Ada sedikit sejarah Espresso yang mau saya share disini, jadi menurut Barista Hustle,

“Pada tahun 1948 Achille Gaggia menemukan mesin espresso tuas, dan lahirlah espresso modern. Espresso yang baru (modern) jauh lebih kuat dari iterasi espresso sebelumnya karena tekanan yang dihasilkan oleh mesin Gaggia berkali-kali lebih tinggi daripada mesin-mesin sebelumnya. Peningkatan tekanan yang besar juga memproduksi crema untuk pertama kalinya pada espresso. Busa ini telah menjadi sangat bernilai dimata pelanggan, sehingga sekarang tidak dapat diterima secara universal untuk menyajikan espresso tanpa crema."

Nah, dari sejarah tersebut kita bisa tau mengapa crema sangat dihargai oleh para pecinta Espresso. Tapi, tunggu dulu, apakah teman-teman disini sudah tahu crema itu sebenarnya apa?


Espresso

Crema adalah buih/busa beraroma yang aromatik, berwarna coklat kemerahan yang ada pada bagian atas espresso. Crema terbentuk ketika gelembung udara karbon dioksida bersatu dengan minyak kopi. Adanya crema pada espresso mengindikasikan kualitas kesegaran kopi tersebut, ukuran gilingan yang tepat dan barista yang terampil.

Dalam buku James Hoffmann, 'The World Atlas of Coffee', ia menjelaskan bahwa,

"Ketika air berada di bawah tekanan, ia melarutkan lebih banyak karbon dioksida, gas ini bisa ditemukan pada biji kopi yang terbentuk pada saat  proses roasting."

Ia juga menambahkan,

"Ketika cairan yang telat diseduh kembali ke tekanan atmosfer normal dalam perjalanannya ke cangkir, cairan tersebut tidak dapat lagi menahan semua gas yang menyebabkan gas tersebut keluar dari larutan sebagai gelembung kecil yang tak terhitung banyaknya. Gelembung-gelembung ini terperangkap dalam cairan kopi dan muncul sebagai busa yang stabil.”

Untuk lebih lanjut, James juga mengimbuhkan bahwa, walaupun crema dianggap penting, crema sendiri hanya dapat mengindikasikan 2 hal. Pertama, kesegaran / freshness dari kopi itu sendiri. Semakin lama kopi tersebut melewati proses roasting (semakin tidak fresh roast), semakin sedikit pula kandungan gas karbon dioksida yang ada, maka semakin sedikit juga crema yang dihasilkan. Yang kedua, kopi yang di roast lebih gelap / dark akan menghasilkan warna crema yang lebih gelap. Karena crema hanyalah busa / buih dari cairan itu sendiri, berwarna lebih terang karena gelembung membiaskan cahaya. Jadi warna kopi (roasting profile) menentukan warna crema itu sendiri.

Crema tidak dapat dijadikan acuan apakah kopi yang digunakan enak atau tidak, atau apakah telah melalui proses roasting dengan baik, atau apakah alat-alat yang digunakan untuk membuat espresso bersih atau tidak, yang mana hal-hal tersebut adalah faktor kunci dalam secangkir kopi yang baik.

Jadi, kurang lebih itulah pengenalan singkat tentang Crema pada secangkir Espresso. Apabila teman-teman disini ingin mempelajari tentang Espresso lebih lanjut, teman-teman bisa join kelas Indonesia Coffee Academy!

Salam.

Bayu Pratama N.

Read More

Menyeduh Dirumah?

Jan 31, 2022 | 0 Comment

Tentang Menyeduh Dirumah

Read more
A bit more of Espresso

Mar 11, 2022 | 0 Comment

Panduan bagi Pemula untuk Mencicipi Espresso

Read more
KKM

Mar 16, 2022 | 0 Comment

Kopi Kok Mahal?!

Read more